1. SOAL-SOAL TEORI DALAM SEJARAH
Jelaslah bahwa cerita cerita-sejarah saja yang dibentangkan dan bukan ilmu sejarah. Ilmu sejarah menyelidiki arti-tujuan-sejarah, gerak sejarah, isi,
bentuk, makna, tafsiran sejarah,dan sebagainya. Soal-soal itu dapat disebut
sejarah-serba-teori oleh sebab itu ilmu itu menyelidiki dasar pengertian
tentang sejarah.
Serba singkat dapat durumuskan
bahwa sejarah-serba-teori meliputi
bidang - bidang teori seperti :
- Teori tentang sumber-sumber
- Teori tentang cara-cara penelitian sumber-sumber.
- Teori tantang rekonstruksi fakta-fakta.
- Teori-teori tentang cara dan penafsiran rekonstruksi fakta.
- Teori tentang penyusunan pengertian-pengertian serba-sejarah sebagai sendi-sendi serta isi-mutlak ilmu sejarah.
- Teori tentang metode-metode ilmiah yang dipergunakan didalam ilmu-ilmu sejarah : penelitian, ilmu sejarah murni, penyusunan pengertian dan sebagainya.
- Pemikiran tentang sejarah sebagai obyek : arti, gerak, tujuan, makna sejarah.
- Penempatan manusia didalam sejarah dan penentuan sejarah sebagai sifat-asasi-manusia.
- Teori tentang penulisan sejarah atausejarah sebagai subyek.
- Teori tentang sejarah daripada pemikiran sejarah : perkembangan historiografi.
- Teori tentang kwalifikasi sejarah sebangai ilmu, sebagai filsafat dan sebagainya.
Untuk memudahkan
penerjemahan saoal ini ditegaskan secara demikian:
- siapakah yang menentukan gerak sejarah?
- bagaimanakah sifat gerak sejarah itu?
- apakah peranan manusia dalam sejarah atau apakah arti sejarah bagi manusia?
Dengan kata-kata
yang lebih menjelaskan:
1.
kekuatan-kekuatan apakah yang menyebabkan terjadinya
sejarah?
2.
wujud yang tampak kepada kita sebagai sejarah itu
bagaimanakah sifat-sifatnya?
3. apakah tugas manusia dalam sejarah?
2. SIAPAKAH YANG MENENTUKAN SEJARAH ?
Cerita sejarah melukiskan
segala sesuatau dengan bersahaja yaitu tidak menyebut hal-hal sebab-sebab
mutlak atau sebab-sebab yang pasti. Hanya rangkaian peristiwa peristiwa yang
saling dihubungkan dengan menujukkan sangkut pautnya.
Menurut Tan Malaka gerak
sejarah berpangkal kepada “sebab yang nyata yang merusakan dan memperbaiki
penghidupannya”.
3. PENGERTIAN-PENGERTIAN DASAR TENTANG
GERAK SEJARAH
Untuk memudahkan masalalah pangkal gerak sejarah, masalah itu harus
dipandangsebagai masalah yang khusus mengenai manusia. Bagaimana manusia
memandang dari kepribadiannya? Sejarah adalah sejarah manusia : peran sejarah
hanya manusia saja : penulis cerita sejarah manusia pula : peminat sejarahpun
manusia juga. Maka manusialah hyang
harus dipandang sebagai inti soal-soal iyu.
Oleh sebab itu dapatlah dipahamkan
apabila masalah itu dipandang sebagai akibat daripada pendapat manusia tentang
dirinya.yaitu.
- manusia bebas menentukan nasib sendiri, dengan istilah internasional otonom.
- Masnusia tidak bebas menentikan nasibnya: nasib manusia ditentukan oleh kekuatan oleh kekuatan diluar pribadinya; manusia disebut heteronomy.
Faham bahwa manusia itu otonom
dalam istilah filsafah disebut indenterminism
dan faham heteronom disebut determinism.
Dari dua buah faham itu fahan
heteronom dan detertminism ada faham yang tertua.
Pada umumnya orang lebih
condong memerima kekuatan diluar pribadinya daripada ia percaya bahwa segala
sesuatu itu ditentukan oleh diri sendiri.persoalan berkisar pada petanyaan,
siapakah yang menentukan nasipnya? Menurut keadaannya kepercayaan
manusia tentang penentu nasidnya adalah:
- Alam sekitarnya dengan isinya.
- Kekuatan x (tak bikenal).
- Tuhan.
Barang tentu tak
mungkinlah semua aliran kita bicarakan semuanya. Pentinglah untuk mendapat
garis besar dari pada perkembangan heteronomy dan kemudian tentang pertumbuhan
paham otonomi.
3a. GERAK SEJARAH MENURUT HUKUM FATUM
Alam pikiran Yunani adalah dasar daripada perkembangan alam fikiran
barat. Salah satu sendi penting ialah anggapan tentang manusia dan alam. Pada
dasarnya alam raja dengan alam- kecil yaitu manusia ; macro-cosmos. Cosmos menunjujkan bahwa alam itu teratur dan idalam
itu hukum-alam berkuasa. Cosmos bukanchaos atau kekacauan !. Hukum apakah yang
berlaku dalam macro dan microcosmos ?. alam raja dan alam manusia dikuasai oleh
nasib (kadar) yaitu suatu kekuatan gaib yang menguasai macrocosmos-microcosmos.
Perjalanan hidup alam semesta ditentukan oleh nasib :perjalanan matahari, bulan
, bintang, manusia dsb, tak dapat menyimpang dari jalan yang sudah ditentukan
oleh nasib. Hokum alam yang menjadi dasar bagi segala hukum cosmos ialah hokum
lingkaran atau hokum cyclus (siklus). Setiap kejadian, setiap peristiwa akan
terjadi lagi, terulang lagi.
Arti cakra menggilling ialah bahwa manusia tidak dapat melepaskan diri
dari cakram itu dan bahwa segala kejadian peristwa berlangsung dengan pasti..
cakram adalah lambing dari pada nasib (kadar) yang berputar terus serba abadi
tanpa henti putusnya. Manusia terpaku pikat pada cakram, hidup bergerak naik
turun seirama dengan gerak irama cakram dijagat raya.serasi dengan gerak irama
cakram dijagat kecil. Nasib (kadar)
adalah kekuatan tunggal yang menentukan gerak sejarah : manusia hanya menjalani
dan menjalankan kadarnya. Maka oleh sebab itu manusia Yunani hidup dengan
bebas, tidak memikirkan sesuatu.
Zaman lampau telah terjadi
menurut kodrat alam, terlaksana menurut kadar ; apa guna menyesalkan sesuatu ?
sesal tak berfaedah, tak perlu meninjau belakang !
Zaman yang akan datang akan
terjadi seperti telah dikodratkan : manusia tidak dapat mengubah kadar itu. Mak
apa guna mengkhawatirkan zaman yang akan dating ? Apa perlunya membuang tenaga
dengan mendukung rasa cemas dan khawatir ? Hiduplah dengan gembira, nikmatilah
masa sekarang ; bergembiralah dengan pemberian kadar dan nasib ! Amor fati,
cintailah nasibmu !
Kadar, nasib atau fatum bagi
alam Yunani kekuatan tunggal yang tak dikenal dan tak perlu dikenal. Penggerak
cosmos diterima pemberinnya dengan gembira : amor fati. Oleh sebab itu cerita
sejarah dari masa itu melukiskan kejadian peristiwa dengan rasa gembira dan menjerah.
Sifat daripada cerita sejarah ialah realistis, menurut kejataan dengan
menceritakan peristiwa-peristiwa itu sedemikian, seolah-olah harus terjadi
demikian, harusterjadi begitu, harus dan lain tidak! Manusia menjera dengan
demikian……..
3b. FAHAM SANTO AUGUSTINUS
Faham fatum Yunani kemudian menjelma dalam agama Nasrani senagai
fahamketuhanan dengan sifat-sifat yang sama:
a.
Kekuatan tunggal fatum “menjadi” Tuhan.
b.
Serba keharusan, menurut rencana alam, menurut
ketrentuan fatum menjadi kehendak tuhan. Kodrat alam menjadi kodrat ilahi
c.
Sejarah sebagaia wujud kadar menjadi sejarah sebagai
wujud kehendak ilahi.
Kesimpulan
daripada penjelmaan hulum cakra-manggilinga itu ialah bahwa nasip manusia tidak
bebas menentukan nasib sendiri. Ia menerima nasib dari tuhan, apa juga harus
diterima sebagai kehendak Tuhan tidak dapat ditawar lagi. Tuhan sudah
menentukan perjalanan hidup dan alam: manusia tidak dapat mengubah garis hidup
yang sudah ditenukan itu. Bagi alam fikiran Yunani manusia menerima segala
sesuatu yang amor fati: bagi alam kodrat ilahi pemberian tuha n diterima dengan
fiat colutas tua kehendak Tuhan terlaksana.
Santo Agustinus menghimpun suatu teori sejarah berdasarkan fiat volutes
tua itu.gerak sejarah dunia diibaratkan riwayat hidup manusia.
Makna sejarah adalah masa
pancaroba, masa ujian bagi manusia. Kehendak tuhan harus diterima dengan rela
dan ikhlasmanusia tidak dapat melepaskan diridari kodrat ilahi. Keharusan
kodrat ilahi menurut faham ini ditambah dengan ajaran ajaran diakhirat: masuk
civitazs diaboli atau neraka.
Zaman lampau sebagai perwujudan kehendak tuhan adalah cermin
atau hikmah untuk mengetahui kodrat ilahi. Zaman yang akan datang adalahmedan perjuangan
untuk me4ndapat Civitas Dei. Maka
kehidupan manusia ditujukan kepada Civitas Dei. Kepada akhirat : kecemasan dan
ketakutan meliputi seluruh alam dan fikiran itu.
Demikian pandangan sejarah
eropa dimasa abad pertengahan , manusia hanya menanti kedatangan Civitas Dei. Gerakan
sejarah bermata air kodrat ilahi dan bermuara pada kodrat ilahi pula.
Terdapatlah perbedaan besar antara amor fati dengan fiat vodultas tua dalam
jaman Civilitas Diaboli, akan tetapi dasarnya sama.
3b. PENDAPAT IBN KHALDUN TENTANG SEJARAH
Ibn Khaldu (1332-1406 A.D.) adlah seseorang sarjana arab yang tersohor,
ia yang dipandang sebagai ahli teori ilmu sejarah yang paling pertama. Teorinya
didasarkan pada kehendak Tuahn sebagai pangkal gerak sejarah seperti
Augustinus, akan tetapi Ibn Khaldu tidak memusatkan perhatiannya pada akhirat.
Baginya sejarah adalah ilmu berdasarkan kenyataan, tujuan sejarah ialah agar
manusia sadar akan perubahan-perubahan masyarakat sebagai usaha penyempurnaan
kehidupannya. Agar menjadi jelas maka pelajarilah pendapat Ibn Khaldu
(diterjemahkan dari An Arab Phylosophy of History translate and arranged by
Charles Issawi M.A. hal 26.30).
Charles Darwin
Mak bertapa besarnya perbedaan yang terdapat antara teori Augustinus
dengan Ibn Khaldu tampak dari tujuan terakhir. Augustinus mengakhiri sejarah
dengan Dwi Tunggal Surga dan Neraka; bagi Ibn Khaldun sejrah mnenuju kearah
timbulnya beraneka ragam warna masyarakat, Negara dengan manusianya. Bukan
Negara dan lainya yang beraneka ragam warna betaraf rendah tetapi bertajam
bentuk masyarakat dan kenegaraan dan manusia yang menuju kearah kesempurnaan
hidup.
Toei Augustinus menciptakan manusia menjera; teori Ibn Khaldun mendidik
manusia menjadi pejuang yang tak kenal mundur. Puncak gerak sejarah baginya
adalah umat manusia bahagia dengan beraneka ragam masyarkat, negar dan kesatuan
nhidup lainya yang sempurna : Bhineka
Tunggal Ika.satu umat manusia dengan corak ragam yang serasi dan sempurna.
3d. REAISSANCE DAN AKIBATNYA
Sejarah adalah medan
perjuangan manusia dan cerita sejarah adalah epos perjuangan mencapai kemajuan
. dengan ilmu pengetahuan , teknik, filsafat alam sekitarnya diselidiki dengan
sangat evolusi. Mitos evolusi menjadi sumber dinamika yang dasyat dan
mengeluarkan manusia dari alam rohaniah.
Dari faham-faham yang terkenallah history-materialism
atau economic determinism. Faham ini
menerangkan bahwa pangkal gerak sejarah ialah ekonomi; gerak sejarah ditentukan
oleh car-cara menghasilkan barang keperluan masyarakat.
Gerak sejarah terlaksana
dengan pasti menuju kearah masyarakat yang tidak mengenal pertentanagn kelas. Tujuan
sejarah ialah menciptakan kebahagiaan untuk setiap manusia; kelas manusia
istimewa tentu akan lernyap dimasa masyarakat tanpa kelas diwujudkan . manusia
pada dasarnya tidak bebas, tiadak otonom dalam arti luas. Semua perubahan
terjadi tanpa persetujuan manusia; ia hanya mempercepat laju mempercepat gerak
sejarah. Hanya mempercepat dan ia tidak dapat mengubah atau menahan gerak
sejarah.
Gerak sejarah tidak
memperlukan tuhan , tidak memperluakan fatum dan tidak memperlukan manusia agar
dapat terlaksana. Sejarah berlangsung dengan sendirinya yaitu karena
pertentangan kelas. Kelas salis bertentangan karena itu memang kadarnya. Maka
gerak sejarah bersifat mekanis artinya seperti arloji yang setelah diputar
berjalan sendiri.
Demikianlah menurut fshsm
histirical materialism yang disusun
oleh Karl Max 91818-1883) dan F. Engels (1820-1895).
Dunia tersedia untuk
difikirkan akan tetapi dunia harus diubah menurut kehendak manusia berdasarkan hukum-hukum
alam. Sejarah benar-benar menjadi perjuangan manusia uantuk menciptakan dunia
baru guna kebahgiaan setiap manusia.
3e TAFSIRAN SEJARAH MENURUT OSWALD SPENGLER
O. Spengler 1880-1936)
ramalannya itu didasarkan ditentukan oleh hukum alam yang disebut nasib. Dalil
O. Spengler ialah bahwa kehidupan sebuah kebudayaan dalam segalanya sama pula
dengan peri kehidupan manusia. Persamaan itu terdapat pula dengan alam semesta:
macro cosmos dan micro cosmos, sama dalam susunan dan sama kehidupan nya. Adanpun
persamaan ieu didasarkan kehidupan organis yang dikuasai oleh hukum siklus sebagai
wujud daripada fatum. Hukum itu tampak pada silkus.
Suatu kebudayaan sudah
mendekati keruntuhan apabila kultur sudah menjadi Zivilisation. Apabila kultur
sudah kehilangan dijiwa maka saja pencipta dan gerak sejarah membeku.
Apa tujuan gerak sejarah?
Gerak sejarah tidak bertujuan suatu kecuali melahirkan > membesarkan >
mengmbangkan > meruntuhkan kebudayaan, itulah tujuannya.
Mempelajari sejarah tujuannya
ialah untuk mengetahui tingkat suatu kebudayaan seperti seorang dokter
menentukan sifat penyakit seorang yang sakit.sesudah diagnose ditentukan ,
nasib kebudayaan itu dapat diramaikan sehingga untuk seterusnya pemilik kebudayaan itu dapat
menentukan skap hidup.
3f. TAFSIRAN ARNOLD J. TOYBEE
Arnold J Toynbee (1889- ) Teori
Toynbee didasarkan atas penyelidikan 21 kebudayaan yang sempurna dan 9
kebudayaan yang kurang sempurna.kerajaan sempurna umpamanya yaitu Junani,
Romawi, Maya dan yang tidak sempurna antara lain : Sparta, Eskimo, Polynesia,
Turki.
Menurut Toynbee gerak sejarah berjalan melalui
tingkatan seperti berikut:
- genesis of civilizations – lahirnya kebudayaan.
- growth of civilizations – perkembangan kebudayaan.
- decline of civilizations – keruntuhan kebudayaan.
Apabila minoritas menjadi lemah dan kehilangan
daya menciptakan , maka tantangan dari alam tak dapat menjawab lagi. Minority
mennyerah, mundur, dan pertumbuhan yang tidak terdapat lagi. Apabila keadaan
sudah memuncak seperti itu, mak keruntuhan mulai tampak. Keruntuhan itu
terjadi dalam tiga masa yaitu:
- kekerosotan kebudayaan.
- Kehancuran kebudayaan.
- Lenyapnya kebudayaan.
Dengan demikian
jelaslah bahwa garis besar daripada teori Toynbee garis besarnya mirip dengan
tafsiran Santo Augustinus. Akhir dari gerakan sejrahpun sama juga; Citivitas
Dei.
3g. TEORI PITRIM SOROKIN
Sorokin membentangkan teori yang berlainan sekali : ia tidak mengakui
adanya cyclus seperti hukum fatum: ia
tidak menerima pula teori evolusi seperti Kalm Marx Augustinus, Toynbee yang
menuju kearah Kerajaan Allah baginya disetujuinya.
Ia mengatakan bahwa ahli sperti Spengier.Toynbee dan lainya membuta teori
yang tidak tidak benar-benar menghargai kenyataan sejarah. Gerak sejarah dengan
gaya, irama dan
corak yang kaya raya yang dipermudah, dipersingkat dan disederhanakan sehingga
menjadi teori siklus. Oleh sebab itu Sorokin menyatakan bahwa gerak sejarah
terutama ditunjukan Fluctualiom hem age to age yaitu naik-turun, pasang-
surut,timbul; tenggelamdengan ganti berganti.
No comments:
Post a Comment