Saturday 29 September 2012

Analisa pemilu umum amerika 2009



INDONESIA MEMAKNAI PEMILU AMERIKA SERIKAT

A.  Latar Belakang
Pemilu pendahuluan yang Amerika ini merupakan keunikan tersendiri, dimana pertarungan ketat justru pada kubu partai demokrat antara Hillary dan Obama. Dimana keduanya memiliki karakter yang menarik, Hilllary adalah calon presiden Amerika pertama perempuan, dimana kancah politik Amerika selalu didominasi kaum pria. Sedangkan Obama adalah calon presiden Amerika pertama “kulit hitam”, dimana kancah politik Amerika selalu didominasi “kulit putih” serta warga kulit hitam mempunyai sejarah buruk sebagai bangsa kulit hitam dimasa lalu.
Fenomena ini menjadikan warga Amerika sendiri terpecah-pecah dalam bentuk dukungan jender, terpecah dalam bentuk dukungan rasial, terpecah dalam bentuk dukungan kelas sosial, serta dukungan dalam bentuk-bentuk hubungan emosi dan kultur. Fenomena ini memberi kesadaran Amerika bahwa bom waktu rasialisme dan kesetaraan jender akan muncul dalam kancah politik.
Pertarungan sengit Obama dan Hillary sulit untuk diketahui siapa nanti yang akan mewakili Partai Demokrat dalam Pemilu Nasional. Dari data 24 April 2008 memang Obama lebih unggul dari Hilllary. Obama mengantongi 1.713 delegasi, sedangkan Clinton 1.586 delegasi.(Kompas, 24 April 2008)  Sedangkan untuk menjadi kandidat presiden diperlukan paling sedikit 2025 suara. Kini hanya tinggal menanti pesaingan di sembilan pemilihan pendahuluan dan satu kaukus yang tersisa hanya menyediakan 501 delegasi untuk diperebutkan kedua delegasi.
Obama harus mengumpulkan 312 delegasi. Hillary harus mengumpulkan 439 delegasi. Jika tidak ada kandidat yang mencapai angka minimal. Keputusan nomine partai berada di tangan delegasi super yaitu pejabat dan sesepuh partai yang bebas mendukung kandidat.
Bagi partai demokrat untuk menjadi seorang kandidat harus memperoleh suara mayoritas dari 2.380 delegasi yang akan menghadiri konvensi, yaitu minimal 1.191 delegasi. Pada tanggal 4 Maret, jumlah delegasi Sen. John McCain telah melampaui angka ini, setelah kemenangannya di negara bagian Texas, Ohio, Vermont dan Rhode Island. Dengan demikian, John McCain dianggap sebagai presumptive nominee dari Partai Republik dan pada konvensi nasional akan terpilih secara resmi.
Pertarungan Partai Demokrat dengan Partai Republik dalam Pemilu Nasional 4 November. Secara umum dunia mengharapkan kemenangan Partai Demokrat, karena rakyat Amerika sudah lelah dan muak terhadap pemerintahan Bush yang berasal dari partai Republik, yang kini membawa Amerika dalam jurang kehancuran dengan kebijakan-kebijakan luar negerinya, antara lain perang terhadap teroris (War on Terror) yang sebenarnya hanya konspirasi besar dalam menguasai kawasan Timur Tengah yang kaya akan minyak.
B.  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana analisa Pemilihan Umum Amerika Serikat Periode 2009-2013?
2.      Apakah makna Pemilu Amerika Serikat?



INDONESIA MEMAKNAI PEMILU AMERIKA SERIKAT

Analisa Pemilihan Umum Amerika Serikat Periode 2009-20013.
Pemilu yang berlangsung di Amerika Serikat sekarang ini merupakan keunikan tersendiri dimana persaingan yang sangat ketat justru terlihat di kubu Partai Demokrat. Adalah Barack Obama dan Hillary Rodham Clinton dimana keduanya memilki karakter yang kuat dalam menarik dukungan untuk memenangkan hati Rakyat Amerika. Sedangkan Partai Republik sendiri terlihat tenang-tenang saja dalam menghadapi Pemilu Pendahuluan (primary) sebelum Pemilu Presiden pada tanggal 4 November 2008. John McCain mengantongi 3 juta suara Romney 2,3 juta dan Huckabee 1,6 juta dan akhirnya Senator John McCainlah yang berhasil menjadi wakil dari Partai Republik. Calon presiden yang nantinya akan mewakili Partai Republik pada pemilu presiden secara resmi dipilih dalam Konvensi Nasional Partai Republik pada September 2008, namun delegasi yang akan menghadiri konvensi tersebut dipilih terlebih dahulu berdasarkan hasil rangkaian pemilu pendahuluan ini di negara bagian masing-masing. Untuk menjadi calon presiden, seorang kandidat harus memperoleh suara mayoritas dari 2.380 delegasi yang akan menghadiri konvensi, yaitu minimal 1.191 delegasi. Pada tanggal 4 Maret, jumlah delegasi Sen. John McCain telah melampaui angka ini, setelah kemenangannya di negara bagian Texas, Ohio, Vermont dan Rhode Island. Dengan demikian, John McCain dianggap sebagai presumptive nominee dari Partai Republik dan pada konvensi nasional akan terpilih secara resmi.
Dari kubu Partai Demokrat sendiri masih harus menentukan siapa wakil dari partainya untuk menjadi calon presiden Amerika Serikat. Setelah Super Tuesday atau Selasa super, Partai Demokrat malah menghadapi kesulitan yang agak serius, karena dua jagonya Hillary dan Obama masih berada pada posisi sama kuat. Dari 28 negara bagian, 15 dimenangkan Obama, 13 oleh Hillary, sementara suara delegasi dalam proses pemilihan penjajakan itu dimenangkan Hillary. Berawal dengan persaingan tak jelas untuk merebut posisi pertama dalam pemilihan awal di negara-negara bagian Amerika Serikat. Michigan dan Florida menjadwalkan pemilihan sebelum Super Tuesday dan dengan demikian melanggar peraturan intern partai. Partai Demokrat kontan menjatuhkan sanksi: delegasi dari kedua negara bagian itu kehilangan hak pilihnya dalam sidang partai untuk menominasi calon dari kubu Demokrat. Ini adalah kesalahan pertama yang dilakukan Partai Demokrat  Sebaliknya, kubu Republik menetapkan solusi yang lebih cerdas: mereka mengurangi jumlah delegasi yang berhak memilih di negara bagian itu menjadi setengahnya. Dengan begitu, calon Partai Republik dapat menggelar kampanye pemilu, sementara para pemilih merasa, suara mereka tetaplah diperhitungkan. Walau Partai Demokrat menjatuhkan hukuman yang cukup drastis, Michigan dan Florida tetap menggelar pemilihan awal sebelum Super-Tuesday. Dan ini adalah kesalahan yang kedua. Mereka menginginkan pemilihan yang menarik perhatian masyarakat luas, daripada pemungutan suara yang sah, tapi dengan pemenang yang sudah pasti. Calon Partai Demokrat sepakat untuk tidak berkampanye di Florida dan Michigan. Barack Obama dan John Edwards bahkan tidak mencantumkan nama mereka di surat suara di Michigan. Perebutan suara di negara-negara bagian seperti misalnya Ohio,Texas dan Rhode Island juga menjadi hal yang sangat menentukan bagi Obama dan Hillary. Hillary Rodham Clinton memenangkan pemilihan awal tingkat Partai Demokrat di Ohio, setelah bersaing ketat dengan pesaingnya, Barack Obama, Selasa, 4 Maret 2008, sedangkan Obama memenangkan pemilihan tingkat Partai Demokrat di Vermont dengan 60% suara. Hillary juga berhasil memenangkan Rhode Island dengan mengumpulkan 53 persen suara. Dalam kurun waktu empat hari Barack Obama telah merebut dua kemenangan dalam pemilihan umum awal; hari Sabtu (08/03) di Wyoming dan Selasa (11/03) di Mississippi yang memiliki warna kulit hitam lebih besar (Solopos 10 Maret 2008). Dengan kedua kemenangannya ini, Obama kembali berada dalam posisi lebih baik untuk menjadi kandidat presiden dari kubu Demokrat. Sebelumnya Obama harus menerima kekalahan di dua negara bagian yang penting, Texas dan Ohio. Walaupun begitu, pertarungan antara Obama lawan Clinton masih tetap berlanjut. Kemenangan Obama di Mississippi tidak merubah ketatnya pertarungan kandidat presiden di Partai Demokrat. Mississippi hanya akan mengirimkan 33 delegasi dalam Kongres Partai Demokrat pada bulan Agustus untuk memilih kandidat presiden. Sampai saat ini, Obama telah mengantongi 1645 suara, sedangkan Clinton 1508. Untuk dapat menjadi kandidat presiden diperlukan paling sedikit 2025 suara. Pemilihan pendahuluan Negara bagian Pennsylvannia yang didominasi kelas pekerja ini menyediakan 158 delegasi.(Kompas, Selasa 22 2008). Pemilu Pendahuluan di Pennsylvannia akhirnya dimenangkan Hilllary. Kemenangannya yang hampir di semua negara besar memberikan harapan Hilllary untuk menyakinkan superdelegasi dalam konvensi partai untuk mendukungnya (Solopos, 2 April 2008). Namun yang mengejutkan dari calon presiden Hillary, ia mengancam akan menyerang Iran jika dirinya terpilih sebagai Presiden AS. Hal ini dilakukan jika Iran melancarkan serangan nuklir ke Iran (Solopos, 24  April 2008). Sebagaimana dikutip BBC:
”Bila saya presiden, saya akan mampu menyerang Iran. Kami akan mampu menghancurkan mereka”.

Ancaman Hilllary langsung mendapatkan tanggapan dari berbagai kalangan. Indonesia, Central for Informasi and Development Studies menuding Hillary panik karena terancam kalah melawan Barack Obama. Cides menilai Hillary menggunakan isu internasional seperti HAM Internasional sangat kekanak-kanakan dan menganggu agenda demokrasi dunia internaional.(Solopos, 24 Arpil 2008). Selanjutnya hanya tinggal sembilan kontes setelah kemenangan Hillary  di  Pennsylvania. Memang secara matematis sangat sulit memenuhi target 2.025 delegasi pada Konvensi Nasional partai demokrat 25-28 agustus (Kompas, 22 April 2008). Pemilihan selanjutnya di North Carolina dimana Obama lebih memiliki dana kampaye yang lebih besar dan lebih diunggulkan. Dari laporan penggalangan dana kampanye sepanjang Maret. Obama telah mengumpulkan 41 juta dollar AS (sekitar 377 millar) selama Maret  dan masih memiliki 42 juta dollar AS untuk dihabiskan pada akhir April. Hillary berhasil mengumpulkan 20 juta dollar AS (184 millar) selama Maret dan 9 juta dollar AS untuk kampaye April. Namun ia dilaporkan memiliki utang 10,3 juta dollar AS yang diambil dari kantongnya sendiri untuk membiayai kampanye. Mc Cain yang bangkrut pada pemilihan pendahuluan awal di new hampshire, berhasil membalikkan keadaan. Ia berhasil mengumpulkan 15, 2 juta dollar AS selama Maret dan 11,6 juta dollar AS di bank untuk dihabiskan selama April. (Kompas, 22 April 2008)
 Sekarang masih dipertanyakan apakah kedua calon kandidat ini akan dapat meraih jumlah suara yang diwajibkan ini. Jika tidak, maka kandidat presiden akan ditentukan oleh apa yang disebut 800 Delegasi Istimewa.  Tidak heran, jika kedua calon kandidat ini akan betarung mati-matian untuk merebut setiap suara yang masih tersisa. Persaingan yang ketat bagi keduanya merupakan fenomena yang cukup unik dimana kita tahu bahwa Hillary Clinton dan Barrack Obama adalah orang-orang dengan tipe langka dimana yang satu adalah mantan ibu negara, cerdas dan dingin sedangkan yang satu adalah seorang keturunan kulit hitam, muda, cemerlang dan berkharismatik . Dalam sejarah Amerika sendiri kita tahu bahwa belum pernah terjadi seorang perempuan atau seorang keturunan kulit hitam menjadi presiden Amerika Serikat. Tentu hal ini akan sulit diterima oleh rakyat Amerika. Keduanya memang cemerlang dengan misinya masing-masing, Obama yang ingin merangkul seluruh rakyat Amerika untuk memperjuangkan keadaan negara yang tidak terkotak-kotak antara kelompok ras. Soal kesehatan, Obama mengatakan programnya lebih baik dari yang ditawarkan Hillary. Obama merencanakan penurunan biaya perobatan, sementara Hillary mengusulkan warga membeli asuransi kesehatan. Isu-isu perang Irak juga diangkat oleh Clinton dan ia menyatakan siap untuk mengakhiri perang tersebut. Sedangkan dari kubu Republik sendiri Senator John McCain. Kandidat Partai Republik itu akan meneruskan kebijakan pendahulunya, George W Bush, yaitu memperpanjang misi AS di Irak. Tentu saja isu perang Irak bukanlah hal yang populer lagi di mata rakyat Amerika karena sudah lebih dari 4000 tentara meninggal karena perang Irak. Namun bukan itu saja yang akan diangkat oleh McCain, ia juga membicarakan isu-isu seputar masalah ekonomi. McCain menyoroti masalah spesifik yang dihadapi perekonomian AS saat ini, yaitu sektor kredit perumahan yang hancur lebur dan memicu kebobrokan di bisnis financial. McCain menegaskan, bahwa ia tidak akan bermain dalam kancah politik di tengah masalah perumahan. Pada intinya, masing-masing kandidat memiliki misinya masing-masing untuk bisa menjadi presiden Amerika dan berambisi untuk membuat negara ini bertambah kuat. Rakyat Amerikapun sebenarnya membutuhkan orang yang bisa mengambil kebijakan dengan tepat tidak seperti yang dilakukan oleh George W.Bush tentang perang Iraknya. Mereka juga menginkan masalah kesejahteraan bisa lebih dibenahi lagi karena kita tahu bahwa Amerika sedang mengalami krisis sekarang. Jadi, siapapun yang nantinya akan menjadi Presiden Amerika, semua keputusan berada di tangan rakyat Amerika sendiri.
                                           



Maknai Pemilu Amerika Serikat!!
Presiden Kulit Hitam Pertama atau Presiden Perempuan Pertama
Dari Pemilu Pendahuluan Amerika Serikat munculnya wajah-wajah baru dalam kancah politik. Obama adalah politikus muda, pribadi yang pintar, pandai berpidato, piawai serta membawa gagasan-gagasan baru bagi Amerika, dan yang terpenting dimata pubilk Amerika dia adalah sosok lelaki kulit hitam pertama yang dapat mencapai tingkat terhormat sebagai calon presiden Amerika, dimana warga kulit hitam mempunyai sejarah buruk sebagai bangsa kulit hitam dimasa lalu. Hillary adalah politikus kawakan, pintar, berani, dan yang fenomenal dia adalah perempuan, seorang pribadi bekas mantan ibu negara ini adalah calon pertama presiden perempuan.
Bom Waktu Kaum Muda
 Dunia telah menunggu bom waktu kaum muda; Rusia baru lahir Dmitry Medvedev (43) sebagai presiden Rusia. Sementara itu as sedang menanti barack obama (46) sebagai pemimin baru AS. Medvedev dan Obama adalah penanda baik lahirnya pemimpin generasi baru kepemimpinan Rusia dan AS, berarti generasi kepeminpinan global. Publik Rusia dan AS membutuhkan alternatif perubahan radikal baru terhadap kualitas kepemimpinan dan pengalaman. Obama menyahutnya: “Our time for change has come!”
Indonesia sendiri lahirnya Heryawan-Dede sebagai gubenur dan wakil gubenur yang mengejutkan mata Indonesia. Tampaknya salju kemenangan kaum muda akan terus bergulir di seantero dunia.
Mahalnya Demokarasi
Sejak tahun 2004 sistem pendanaan pemilu dialihkan dari pendanaan negara kepada calon preseiden sendiri. Sistem pembiayaan kampanye pemilu oleh negara sayangnya tidak berfungsi. Sistem itu tidak mendapatkan kepercayaan dari pembayar pajak. Jadi saya tidak menggunakannya. Menurut Bill Schneider, pakar kampanye pemilu, dana itu harus dipunyai oleh mereka yang ingin memiliki peluang untuk menang:
 "Kandidat yang ingin dianggap serius harus dapat mengumpulkan sumbangan paling tidak 100 juta dollar. Hillary Clinton mungkin butuh 500 juta dollar kalau hendak menjadi calon unggulan Partai Demokrat. Juga saingannya dari Partai Republik. Jumlah itu jauh lebih besar dari sekitar 100 juta dollar yang bisa diperoleh dari kas negara."

Ini berarti sistem pembiayaan kampanye pemilu dari tahun 70-an sudah tamat riwayatnya, sekaligus lenyap pula impian akan persamaan peluang bagi semua calon. Pada akhirnya, faktor penentu adalah siapa yang berhasil mengumpulkan uang paling banyak. Seandainya pun ada orang yang punya potensi istimewa tetapi kurang dikenal, semakin sulit baginya untuk menghadapi calon-calon ternama yang tidak perlu memperjuangkan tempat dalam siaran berita dan berbagai talkshow.
Dari sini kita melihat betapa mahalnya demokrasi yang menjanjikan kemakmuran rakyat, kebebasan aspirasi rakyat, dan kesetaraan dalam pemerintahan. Demokarasi harus dibayar mahal!!!
Dinamika Rasialisme, Jender, Sosial Kultural
Kedua calon kandidat presiden partai Demokrat ini sungguh sebuah fenomena yang membuat warga Amerika terbelah-belah, terpecah dalam bentuk dukungan Jender, terpecah berdasarkan dukungan rasial, terpecah dalam bentuk dukungan kelas sosial, serta dukungan dalam bentuk-bentuk hubungan emosi dan kultur. Perbedaan ini  latar belakang ini menimbulkan saling menyerang. Pernyataan Geraldine Ferraro (pengalang dana Hillary): “Barack Obama tidak akan kuat posisinya seperti sekarang jika ia berkulit putih atau jika ia seorang perempuan.”  Foto Obama dengan sorban dicurigai memiliki hubungan dengan Islam yang menjadi musuh utama partai Republik (sebagaian rakyat AS). Obama Menjuluki Hillary dengan sebutan seorang Monster, melecehkan Obama karena dinilai sebagai pria ‘kulit hitam’. Skandal seks Spitzer  yang mengundurkan diri sebagai delegasi super yang menudukng Hillary serta menguak kembali skandal seks suaminya. Pernyataan Hilllary : Bila saya presiden amerika saya akan menyerang Iran. Kami akan menyerang mereka”.  Isu-isu rasisme, skandal, penuh kebencian, perang kata-kata kotor yang tidak senonoh, hingga dalam bentuk pelecehan dan penghinaan melanda seluruh negara bagian kondisi telah tercipta tak bedanya bagai situasi perang dingin diantara warga negaranya sendiri. Dinamika tersebut telah menciptakan proses 'kedewasaan berpolitik' warga Amerika Serikat. Namun juga merupakan kesadaran bom waktu rasialisme itu ada dalam jiwa masyarakat Amerika.
Dinamika Isu Agama VS Politik
Isu agama dalam kampanye capres Amerika bukan hal baru. Sejak dulu isu agama menjadi salah satu isu sentral dalam kampanye para capres yang berlaga memperebutkan Gedung Putih (White House). Isu-isu agama pada Pemilu Pendahuluan sampai tanggal 23 April 2008 memang belum muncul, partai politk menitik beratkan isu-isu yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat Amerika, seperti jaminan sosial (social security), pajak, kesehatan, resesi ekonomi (property). Namun 24 April 2008 dunia dikejutkan dengan pernyataan Hilllary bahwa ia akan mengancam menyerang dan menghancurkan Iran jika dirinya terpilih sebagai predisen AS. Hal dilakukan jika Iran melancarkan serangan nuklir ke Israel. Apakah isu penyerangan Iran ke Israel merupakan isu politik atau agama? Lalu, Apakah dukungan kepada Israel memang sebuah keyakinan yang suci bagi para politisi dan calon presiden Amerika? Lalu, Apakah pengembangan nuklir Iran sebagai negera Islam merupakan isu agama atau politik? Lalu, Apakah terancamnya Hilllary dari pesaing Obama mendorong ia mengeluarkan isu penyerangan Iran sebagai isu politik atau agama? Ini tergantung bagaimana menempatkan agama dalam perspektif politik.
Dunia Inginkan Kemenangan Partai Demokrat
Dunia memandang pemilu Amerika Serikat dan mengharapkan kemenangan bagi Partai Demokrat, karena rakyat Amerika sudah lelah dan muak terhadap pemerintahan Bush yang berasal dari partai Republik, yang kini membawa Amerika dalam jurang kehancuran dengan kebijakan-kebijakan luar negerinya, antara lain perang terhadap teroris (War on Terror) yang sebenarnya hanya konspirasi besar dalam menguasai kawasan Timur Tengah yang kaya akan minyak.  Atas dasar itulah, Partai Demokrat yang mengambil sikap kerap berseberangan terhadap partai Republik, Partai Demokrat akan menggantikan kepemimpinan politik Gedung Putih.

DAFTAR PUSTAKA


http://www.dw-world.de/dw/article/0,2144,3233558,00.html, 2 April 2008
http://www.dw-world.de/dw/article/0,2144,2956237,00.html, 2 April 2008
http://www.dw-world.de/dw/article/0,2144,2932702,00.html, 2 April 2008
http://www.dw-world.de/dw/article/0,2144,3038201,00.html, 2 April 2008
http://www.dw-world.de/dw/article/0,2144,3093360,00.html, 2 April 2008






Seputar Indonesia 11 Februari 2008 Delegasi Super Tentukan Capres

Kompas, 14 Maret 2008; Spitzer “Nodai” Hillary

Kompas, 21 Maret 2008;  Hillary menang Multak

Kompas 22 Maret 2008; Kontes Belum Berakhir

Solopos, 24 April 2008; Jika Menang, Hillary Ancam Serang Iran

Kompas, 24 Maret 2004;  Hillary Raih Momentum

No comments:

Post a Comment